Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Suasana siang yang Suasana sangat terik tetap saja gelap gulita bagi Bang Midun. Tidak lain karena ia baru saja mengalami kegagalan dalam bisnisnya. Uang modal habis, pelanggan pergi, berganti kewajiban utang yang harus diselesaikan.
Pikirannya benar-benar kusut, Bang Midun tidak sanggup lagi menyusun langkah berikutnya dari mana ia harus bangkit kembali. Akalnya sudah buntu. Setiap hari ia hanya duduk melamun.
Siang itu saat sedang termenung seperti biasanya, Babeh Haji kebetulan lewat jalan tersebut. Beliau adalah juragan kaya yang tanahnya di mana-mana. Mobilnya banyak, rumahnya bagai istana.
"Ente Midun kan? Kenapa muka dilipet gitu? Ane denger ente abis bangkrut?"
"Iye Beh, ane udah gak tau harus gimana lagi,"
"Ane paling gak demen lihat orang putus asa. Sini ane bantu mau kaga? Ini ane kasih jam Rolex buat ente. Semangat lagi dah! Terusin lagi bisnis ente!"
"Alhamdulillah, Ya Allah beneran nih Beh, ini bukan mimpi nih?"
"Ya beneran, masa ane bohong. Cuma bagusnya ente jangan jual dulu, sebab sekarang-sekarang ini harga jam lagi jatuh. Buat pegangan aja dulu!"
Tidak terbayangkan betapa meletup lagi semangat Bang Midun mendapat jam seharga puluhan juta seperti itu dari Babeh Haji. Bagi juragan tanah sekelas dia puluhan juta sih tidak ada artinya, tetapi berbeda bagi Bang Midun. Bantuan ini sangat berharga.
Setelah kepercayaan dirinya muncul kembali, Bang Midun melanjutkan bisnisnya dari awal lagi dengan modal seadanya.
Ia juga sependapat agar jam Rolex itu tidak perlu dijual secepatnya, yang penting kalau nanti di tengah perjalanan situasi mendesak dan usahanya mengalami kerugian, maka ia sudah punya simpanan untuk menutupinya.
Singkat cerita, karena gairah yang tinggi, pikiran yang positif, dan tidak takut dengan resiko, bisnis Bang Midun semakin menanjak. Dalam waktu satu tahun ia sudah melunasi utang-utangnya dan omsetnya semakin besar.
Yang lebih menakjubkan lagi, jam Rolex itu sama sekali belum disentuhnya! Bang Midun tak sabar menemui Babeh Haji juragan tanah yang sudah menjadi pahlawan penyelamat baginya.
"Ane gak tahu harus balas budi kaya gimana sama Babeh yang udah rela ngasih jam tangan semahal ini sama ane."
"Hehehe. Maaf nih ye Midun. Asal ente tahu aja nih, itu jam Rolex palsu. Paling cuma seratus rebu harganya."
Jleb! Bang Midun kaget setengah mati. Selama ini ia memang belum pernah bertanya langsung pada ahli jam. Bagaimanapun Rolex itu yang membuatnya tenang selama ini.
Sadarlah ia, rupanya bukan karena benda puluhan juta nasibnya berubah seperti sekarang, tetapi karena semangatnya yang kembali positif dan kepercayaan dirinya yang tidak takut menghadapi kegagalan.
Saudaraku, setiap kita sedang berada di posisi jatuh dan terhimpit seperti Bang Midun, sadarilah bahwa kita tidak butuh Rolex. Yang kita butuhkan adalah ketenangan hati, keyakinan positif, dan percaya diri untuk kembali mencoba.
Sesungguhnya Allah sudah menganugerahi sifat-sifat ini kepada seluruh manusia dengan seadil-adilnya. Tinggal kita saja yang harus menyadarinya.
Salam Hijrah.
⏰ Waktunya bangun dan berubah dari tidur panjang kita!
✍🏻Ustad Arafat
https://t.me/semangatsubuh
Selamat menunaikan ibadah, semoga Allah menerima amal ibadah kita Aamiin
Komentar
Posting Komentar