Sang hamba:
Malaikat ... apakah manusia memang harus bekerja keras?
Malaikat:
Oh, come on. Pertanyaanmu yang berulang tentang kerja keras hanya alasan bagimu untuk menghindar dari bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas kan?
Sang hamba:
Aku kan ingin memastikan saja, Mali -panggilan akrab untuk sang Malaikat, penulis-. Bahwa buah kerja kerasku hasilnya kan sepadan. Meski kadang atau seringkali merasa capek juga. Sepertinya ... hidup ini isinya cuma kerja, kerja dan kerja.
Mali:
Maknai semuanya dengan cinta, ngeyel woman. Bungkus semuanya dengan rasa sayang. Rasa sayangmu pada keluarga, kerabat dan sebanyak orang yang kau mau. Juga rasa terimakasihmu pada Tuhan. Setidaknya, Dia tidak memilihmu untuk jadi difabel atau anak panti asuhan. Butuh kemampuan beda untuk itu, peranmu berbeda. Sesimple itu. Tapi.... aku tak heran kalau kau masih juga belum puas. Kau masih di awal perjalanan, ngeyel one. Bersabarlah dan belajarlah terus untuk bersyukur dengan apa yang telah dititipkanNya padamu sekarang ini. Well, kamu tahu kan hikmah diciptakannya dunia ini, versimu sendiri?
Sang hamba:
Yeah ... dunia tercipta agar surga terasa lebih bermakna. Karena ... bagaimana kita akan rasakan nikmat sejati bila belum mengenal, mengalami ketidaknikmatan itu sendiri?
Mali:
Ingat bahwa Tuhan kita Maha Bijaksana, Adil dan Baik. PengetahuanNya tak terbatas. Selalulah berprasangka baik padaNya. Nikmati kerja kerasmu. Bukannya kau pernah dengar, ia yang melakukan pekerjaannya dengan cinta maka baginya lembur terasa asyik juga. Tak sadar ia lakoninya.
Sang hamba:
Apakah kau sedang menyuruhku mencintai apa yang kulakukan sekarang ini, Mali?
Mali:
Ya ur right. Why not? Kalau selama ini kau melihat dari sisi yang cenderung tidak mengenakkan. Kenapa tidak kau belajar melihat pekerjaanmu, pekerjaan administrasi yang tidak kau sukai itu sebagai berkah tersembunyi?
Sang hamba:
Berkah?
Mali:
Ya, berkah. Karena dari administrasi yang kau kerjakan itu, bisa jadi kebaikan, kebahagiaan tersendiri. Kau terlalu fokus pada masalah, sehingga melupakan kebaikan yang bisa muncul dari pekerjaan administrasimu itu.
Sang hamba:
Sebenarnya aku seorang pekerja keras, Mali. Kau tahu itu.
Mali:
Ya, ketika motivasimu tinggi, terjaga dan kau berada di lingkungan yang mendukung untuk itu. Sementara sekarang ini, kau tidak miliki itu semua. Tapi .... kau tetap harus bekerja keras, kepo one.
Sang hamba:
Yeah ... karena misiku -misi hidupku versi aku- belum juga terlaksana?
Mali:
You are right again, kepo woman. Remember ur mission, make it as ur spirit in ur life. Please, kalau ada sesuatu yang tidak kau sukai dari hidup ini, tundukkan kepalamu dan berbisiklah, Tuhan, maafkanku atas kebelumpahamanku. Tolong ajari aku untuk paham semua itu. Did u listening, dear?
Sang hamba:
Yeah yeah. I will remember it, don't worry be happy.
Mali:
Are you sure? Noted its.
Sang hamba:
*Hard work*, smart, tuntas and ikhlas work, *enjoy it coz love*, *mission and spirit*. Are those enough?
Mali:
Enough for today. And I hope u don't have any questions till u practice all of its
Sang hamba:
Objection. That's not fair, Mali. Don't do that, please. Some questions come when I practice its. You knew its. Don't stop me to ask those questions, please, please
Mali:
Well, I just worry that u will give ur concentrate for those questions than ur practice, young lady.
Sang hamba:
No no, I won't do that. I promise I will concern to my practise, more than all of that questions. Alright, Mali? Deal?
Mali:
Well, u have a promise again. Be careful with that.
Sang hamba:
Mali .... If I don't remember that ur an angel ....
Malaikat:
Aha ... Human being ... remember ur main courses, patience and thankfulness?
Sang hamba (close her face with two hands)
Life is not easy but we can make urself to enjoy it, right?
White rectangle room, homestay BA -Bale Abimantrana Yogya, Monday night, 24.02.2020, 22.12 WIB
#hardwork #kerjakeras
#love #enjoy #spirit #lifemission
Malaikat ... apakah manusia memang harus bekerja keras?
Malaikat:
Oh, come on. Pertanyaanmu yang berulang tentang kerja keras hanya alasan bagimu untuk menghindar dari bekerja keras, cerdas, tuntas dan ikhlas kan?
Sang hamba:
Aku kan ingin memastikan saja, Mali -panggilan akrab untuk sang Malaikat, penulis-. Bahwa buah kerja kerasku hasilnya kan sepadan. Meski kadang atau seringkali merasa capek juga. Sepertinya ... hidup ini isinya cuma kerja, kerja dan kerja.
Mali:
Maknai semuanya dengan cinta, ngeyel woman. Bungkus semuanya dengan rasa sayang. Rasa sayangmu pada keluarga, kerabat dan sebanyak orang yang kau mau. Juga rasa terimakasihmu pada Tuhan. Setidaknya, Dia tidak memilihmu untuk jadi difabel atau anak panti asuhan. Butuh kemampuan beda untuk itu, peranmu berbeda. Sesimple itu. Tapi.... aku tak heran kalau kau masih juga belum puas. Kau masih di awal perjalanan, ngeyel one. Bersabarlah dan belajarlah terus untuk bersyukur dengan apa yang telah dititipkanNya padamu sekarang ini. Well, kamu tahu kan hikmah diciptakannya dunia ini, versimu sendiri?
Sang hamba:
Yeah ... dunia tercipta agar surga terasa lebih bermakna. Karena ... bagaimana kita akan rasakan nikmat sejati bila belum mengenal, mengalami ketidaknikmatan itu sendiri?
Mali:
Ingat bahwa Tuhan kita Maha Bijaksana, Adil dan Baik. PengetahuanNya tak terbatas. Selalulah berprasangka baik padaNya. Nikmati kerja kerasmu. Bukannya kau pernah dengar, ia yang melakukan pekerjaannya dengan cinta maka baginya lembur terasa asyik juga. Tak sadar ia lakoninya.
Sang hamba:
Apakah kau sedang menyuruhku mencintai apa yang kulakukan sekarang ini, Mali?
Mali:
Ya ur right. Why not? Kalau selama ini kau melihat dari sisi yang cenderung tidak mengenakkan. Kenapa tidak kau belajar melihat pekerjaanmu, pekerjaan administrasi yang tidak kau sukai itu sebagai berkah tersembunyi?
Sang hamba:
Berkah?
Mali:
Ya, berkah. Karena dari administrasi yang kau kerjakan itu, bisa jadi kebaikan, kebahagiaan tersendiri. Kau terlalu fokus pada masalah, sehingga melupakan kebaikan yang bisa muncul dari pekerjaan administrasimu itu.
Sang hamba:
Sebenarnya aku seorang pekerja keras, Mali. Kau tahu itu.
Mali:
Ya, ketika motivasimu tinggi, terjaga dan kau berada di lingkungan yang mendukung untuk itu. Sementara sekarang ini, kau tidak miliki itu semua. Tapi .... kau tetap harus bekerja keras, kepo one.
Sang hamba:
Yeah ... karena misiku -misi hidupku versi aku- belum juga terlaksana?
Mali:
You are right again, kepo woman. Remember ur mission, make it as ur spirit in ur life. Please, kalau ada sesuatu yang tidak kau sukai dari hidup ini, tundukkan kepalamu dan berbisiklah, Tuhan, maafkanku atas kebelumpahamanku. Tolong ajari aku untuk paham semua itu. Did u listening, dear?
Sang hamba:
Yeah yeah. I will remember it, don't worry be happy.
Mali:
Are you sure? Noted its.
Sang hamba:
*Hard work*, smart, tuntas and ikhlas work, *enjoy it coz love*, *mission and spirit*. Are those enough?
Mali:
Enough for today. And I hope u don't have any questions till u practice all of its
Sang hamba:
Objection. That's not fair, Mali. Don't do that, please. Some questions come when I practice its. You knew its. Don't stop me to ask those questions, please, please
Mali:
Well, I just worry that u will give ur concentrate for those questions than ur practice, young lady.
Sang hamba:
No no, I won't do that. I promise I will concern to my practise, more than all of that questions. Alright, Mali? Deal?
Mali:
Well, u have a promise again. Be careful with that.
Sang hamba:
Mali .... If I don't remember that ur an angel ....
Malaikat:
Aha ... Human being ... remember ur main courses, patience and thankfulness?
Sang hamba (close her face with two hands)
Life is not easy but we can make urself to enjoy it, right?
White rectangle room, homestay BA -Bale Abimantrana Yogya, Monday night, 24.02.2020, 22.12 WIB
#hardwork #kerjakeras
#love #enjoy #spirit #lifemission
Komentar
Posting Komentar