https://pixabay.com/photos/elephants-herd-safari-calves-279505/
Sumber cerita: grup WA, sharing-nya dik endri
Dulu pas awal nikah pernah iseng
bertanya ke istri. “Apa yang membuatmu bahagia?”
Istri menjawab, “Saya ingin perhiasan yang kulihat
di toko emas kemarin.” Mendengar jawabannya langsung dahi ini mengkerut plus
dada ini deg-degan. Bagaimana tidak, sat itu memang keuangan masih belum baik
eh si dia malah minta beli perhiasan yang harganya lumayan bikin nggreges
badan.... Wakakaka....
Namun benak ini berkata. Ah, kenapa saya tidak belikan saja? Bukankah dalam akad nikah lalu saya berjanji membahagiakan dia? Sebenarnya sih ada uang untuk membeli tapi kalau sampai kebeli itu barang, nanti biaya hidup bagaimana? Untuk kebutuhan lainnya gimana? Terjadi konflik batin!
“Ah,
bodo amatlah. Sekarang ya sekarang, besok ya besok!”
Keesokan
hari, saya ngomong ke istri. “Yuk, kita ke toko emas.”
“Mau
ngapain?”
“Loh,
katanya pengen emas yang itu? Ayo, sekarang kita beli.”
“Serius
nih?” Singkat cerita berangkatlah ke toko emas dan membeli perhiasan yang sudah
menjadi incarannya padahal harganya menguras isi dompet. Hahahaha...
Saya
melihat istri raut wajahnya senyum-senyum sendiri ketika mengunakan perhiasan
baru lalu tiba-tiba berkata, “Emang uangnya masih ada buat besok-besok?”
“Ah,
tenang saja.” Saya menjawab pede.
Keesokan
hari, pagi-pagi sehabis sarapan ada telepon masuk. Saya angkat lalu di suara telpon
bunyinya begini:
“Selamat
pagi, Pak Arya. Kita deal tanggal
sekian ya fix untuk 70 orang.” Saya
masih agak sedikit plonga-plongo dan bingung ternyata yang telpon itu adalah
salah seorang manajer perusahaan yang dulu pernah meminta saya mengisi training
karyawannya. Sebelumnya saya memang pernah dihubungi orang tersebut untuk
mengisi training korporat tapi belum pernah deal.
Lha kok tau tau ini ditelfon malah deal, aneh ...! Lalu si manajer bilang,”Pak,
nanti saya transfer DPnya, ya?” Beberapa saat kemudian dia konfirmasi bahwa
sudah transfer. Saya cek ... waowww nominalnya gede banget. Asli kaget saya.
DPnya saja segitu, lha terus dibayar berapa gue ...?? Ini di luar dugaan karena
DPnya saja melebihi tarif yang biasa saya tetapkan. Alhamdulillah ... diterima
saja. Hahahaa.
Setelah
beres semua pekerjaan, saya diberi amplop. “Ini Pak Arya sisanya, terima kasih
atas training yang Bapak berikan. Luar biasa kita puas. In syaa Alloh nanti kita tetap bisa bekerja sama,” kata sang
manajer sambil menyerahkan sebuah amplop. Tadinya gak sempat saya cek karena
capek banget dan langsung pulang. Sesampainya di rumah saya buka itu amplop.
Waoww.. saya kaget untuk keduakalinya. Ini gede banget, saya dibayar dengan fee
sangat gede, 10x lipat dari harga perhiasan yang saya belikan untuk istri...
hahahaha.
Makanya, kalo ada yang tanya ke saya. “Pak, gimana caranya supaya banyak rezekinya?”
Paling-paling saya tanya balik
gini: istrinya udah bahagia belom? Anaknya udah bahagia belom?
Orangtua/mertuanya/keluarga dekatnya udah bahagia belum? Padahal kalau mau
mengupayakan kebahagiaan untuk mereka semampunya saja, itu sudah bisa membuat
rejeki datang bertubi-tubi bahkan berlipat-lipat.

Komentar
Posting Komentar